Childfree + Mental Illness = Egois, dari Psikologi Islam

Latar Belakang :

Banyak yang salah tangkap kesimpulan, dianggap bahwa Psikologi Islam menganggap orang yg childfree itu egois, apalagi jika penderitanya kena mental illness.

Aku merasa ga enak sama Allah, khawatir malah pada menghujat aturan Allah, menganggap Allah maksa. Makannya kubuat detail penjelasannya di video ini. Kalau toh ada yang kurang, itu berarti murni dari caraku menyampaikan. Maha Suci Allah yang terlepas dari kesalahan.


Goal :

Memahami Psikologi Islam dalam memandang soal childfree - dhi meneruskan eksistensi, secara Global. Bukan soal reason personal. 


Pembahasan materi :

Komponen kepribadian dari sisi Psikologi Islam :

1. Ruh - nyawa dan merupakan rahasia Allah.

2. Fitrah - fisik & non fisik, salah satunya meneruskan keturunan. 

3. Akal - menganalisis dan memproses data menjadi kesimpulan.

4. Nafsu - segala bisikan yang membawa ke kebahagiaan duniawi saja.

5. Qalbu - segala bisikan yang membawa kita mendekat kepada Allah.

6. Pilihan - kehendak pribadi, atau free will. Ini hal mendasar manusia yang membedakannya dengan robot.


Kesimpulan :

Mental Illness tidak sama dengan orang-orang yang egois yang ada di ranah nafsu. Jadi bagi mereka yang memutuskan childfree dengan reason tersebut, tidak termasuk ke kategori yang dijelaskan di video awal tiktok. ANALOGINYA seperti orang berpuasa Ramadhan, akal kita sama-sama tahu itu wajib, tapi kemampuan masing-masing orang beda-beda.


Suggestion :

Sebagai manusia, kita dikasih pilihan. Allah pun tidak maksain. Barangkali ada yang saat ini keukeuh childfree, eh tiga tahun lagi siapa sangka menjadi ibu yang taat kepada Allah melebihi kita. Ga usah saling menyerang. 


Goal pentingnya adalah seperti apapun, selalu dan terus deketin Allah.

0 comments:

Posting Komentar