Kenapa Gampang Lupa?

Pernahkah kalian bertanya, kenapa ya temenku pinter banget? Kenapa ya dia bisa betah ndengerin guru atau dosen di dalam kelas. Kenapa ya dia kok bisa rajin belajar? kenapa sih dia segigih itu?

Terus kalian berkaca kepada diri sendiri. Kok aku ga bisa gitu ya? Kalau bisa serajin dia kan keren, mungkin bisa menyamai prestasinya. Dan at the end of the day, kalau aku rajin, sebenarnya aku jg bisa pinter kok. Ya karena aku males aja. Udah deh. 

Aniwei, Aku punya banyak teman yang menurutku awsome. Beberapa diantaranya aku korek-korek rumusnya. Eh ternyata, bukan sihir loh. Mereka gigih sedari kecil. Mereka punya goal yang jelas. Step-step yang terencana, dan komit jalanin itu semua. Disiplin. 
Salah satu temenku, lulusan S2 Teknik Mesin Taiwan bercerita. Prinsipnya adalah tidak ada yang tidak bisa, kalau kitanya mau belajar. Okeiiii, aku setuju nih. Dia bangun jam 3 pagi, belajar untuk mata kuliah di hari itu. 10 menit sebelum masuk kelas dia ulangi pelajaran yang akan muncul. Aku ngebatin, gila nih anak, one step ahead banget. Guwe aja berangkat ke kampus sampe masuk kelas dah sukur. Nunggu guru ngejelasin, baru deh buka modul.

Eit jangan sedih, masih lanjut nih. Sesampainya di kosan, dia segera mengulang materi yang diterimanya hari itu. Tidur kisaran jam 11-12 malem. Ewww.... Guwe? Boro-boro. Pulang udah kecapekan organisasi, tidur. Kapan buka modul? Menjelang ujian. Wkwkwk. Kadang sama sekali ga belajar, merasa jumawa. Ah entahlah dulu mikir apa pas kuliah.

Hal selanjutnya yang aku tanyain adalah, "Kok kamu mau segigih itu si? Padahal kamu di luar negeri,  ga ada yang ngawasin"

Apa coba jawabannya, dia merasa bertanggung jawab untuk menjalankan pesan-pesan ayahnya yang ditanamkan sejak kecil. Masha Allah.

Sekarang aku paham bahwa seseorang bisa seserius itu dalam belajar or apapun lah, ketika ada rasa tanggung jawab. Prinsip ini lah yang ditanamkan oleh orang tua sejak kecil, harusnya sih gitu yekan?

Ini sejalan dengan perintah sholat, ketika kita merasa memiliki tanggung jawab untuk mengerjakan sholat, "bukan hanya menggerakkan badan secara fisik", namun lebih ke bertanggung jawab "menghadap" dan kasih laporan ke Allah minimal 5x sehari. Rasa tanggung jawab itu bakal melahirkan niat yang sungguh-sungguh. Barulah tercipta konsentrasi dan fokus, serta kekhusyu'an. Sholat yang khusyu' akan memberikan manfaat kesehatan mental dan fisik. Terlepas dari pahala yg inshaAllah jauh lebih sempurna. 

Bayangin deh, ada sahabat yang dipanah tiga kali ketika sholat, dan beliau tidak bergeming. Tetap menikmati nikmatnya bermunajat. Hm... Kebayang dong betapa serius & khusyu'nya beliau? Belum ngomongin sholatnya Rasul. Jangan heran kalau sholatnya Rasul itu ngefek abis, sedangkan sholat kita? Ah ya sudah lah jawab sendiri.

Jadi kesimpulannya adalah, rasa tanggung jawab, akan berpengaruh terhadap keseriusan seseorang, dan konsentrasi. Konsentrasi tinggi membuat kerja otak optimal. Jadi ketika kalian belajar, kenapa sering lupa, bisa jadi karena kurang fokus. Kenapa kurang fokus? Karena ga konsentrasi? kenapa ga bisa konsen, karena ga serius-serius amat, ga niat-niat amat. Kenapa ga niat2 amat? Karena rasa tanggung jawab yang belum utuh.

0 comments:

Posting Komentar