Allah Jawab Keraguanku

Guwe berharap tidak ada yang baca tulisanku ini sebelum tanggal 14 Maret 2023. Loh kenapa? Karena aku ada rencana interview kerja di salah satu perusahaan Jerman di Indonesia. Aku kadang malu kalau mau cerita kisahku, pertama ane takut hatiku goyah jadi menikmati spotlight dari audiens, kedua ane takut ada yang hasad terus ngirim ain ke guwe. Finally, rencana gagal, bisa jadi malah jadi dosa karena riya. 

Jujur aku tuh udah ga apply2 kerjaan sekitar 2 mingguan. Udah ga terlalu ngarepin juga untuk dapat pekerjaan. Fokus ane mau jualan jajanan aja buat menyambung hidup. Sama seperti dulu, jual snack seribuan di SD dekat rumah. Jadi pas dapet telepon dari Singapura tentang salah satu lamaranku, aku udah lupa. Yang mana ya?

Tapi aku tetap jawab pertanyaan-pertanyaan headhunter itu dengan sebaik mungkin yang saya bisa. Ini tu seperti oase di tengah gurun. Karena apa? Karena sejatinya aku menyukai bekerja di sebuah perusahaan besar. Ya dengan tantangannya sendiri-sendiri. Ga tau kenapa, seneng aja gitu. Bahkan politik kantor pun aku nikmati. yang paling tidak bisa aku terima kalau pekerjaan saya secara langsung membuat konsumen kecewa. Pekerjaan saya membuat konsumen rugi. Singkatnya mendzolimi customer lah. Aku bukan tipe orang yang maksain kalau jualan. Karena aku juga ga suka dibuat ga nyaman oleh para sales atau penjual. Prinsip ane satu, jual beli itu harus ridho di kedua belah pihak, baik pembeli maupun penjual. Ini sesuai sabda Rasul saw juga kan? Hikmahnya ini akan membangun sebuah long term relationship dan secara tidak langsung membentuk sustainability untuk perusahaan. 

Akhirnya aku ditelepon lagi oleh pihak perusahaan dan diberi waktu untuk interview lanjutan secara offline alias tatap muka. Dimana? Di Tangerang. Butuh kurang lebih 500 km untuk mencapai lokasi. Aku langsung memikirikan beberapa alternatif cara untuk mencapai ke sana, berikut biayanya. Hehehe, maklum sampai detik ini aku belum ada income. Jadi kudu dihati-hati sekali. 

Alternatif pertama adalah aku ke sana bareng anak-anak dan suamiku naik mobil. Ini bisa sangat lelah, dan aku ga akan fokus. Emang si plusnya adalah aku bisa tetap bareng sama bocils. Tapi sepertinya pengorbanannya terlalu banyak, apalagi Fathir sudah sekolah. Belum lagi kalau nginap di hotel, waduh bisa-bisa habis 2 juta pulang pergi. Pikirku ini masih tahap awal banget, masih ada 2 interview lagi jikalau lolos. Jikalau lolos ya. Uang 2 juta ini bisa untuk hidup 2-3 minggu atau bisa buat reparasi motor butut satu-satunya. Jadi kuputuskan untuk dropdown opsi ini. 

Alternatif keuda adalah aku naik bis. Ane ga perlu ke Semarang dulu tapi langsung bablas ke Tangerang. Tapi temenku yang di Bekasi tidak menyarankan karena rute ke Jakarta macet banget akhir-akhir ini, walaupun malam hari pun. Hm... aku bingung. Karena kalau ke semarang dulu, butuh 200-300 ribu untuk sekali jalan. Artinya kalau antar jemput butuh 600rb. Belum tiketnya ya kan? kurang lebih 200-300 ribu juga. 

Udah deh aku tinggal tidur malam itu. Daripada pusing ya kan? Kalau jatahku bisa sampai ke sana, pasti Allah tunjukin jalan. Paginya aku masih belum cari-cari jalan, tapi kok nonton maps rasanya jauh banget yah. Mulai muncul rasa ogah. tapi aku udah ngiyain, ga boleh hanya karena mood terus batal. Childish banget kan?

Tapi aku ga menafikan kekhawatiran-kekhawatiran mulai muncul. Gimana nanti anak-anak kalau aku diterima kerja? Gimana kalau nanti aku tidak bisa lagi sholat seperti sekarang? Gimana kalau aku lupa sama Allah? Gimana kalau Fathan marah kalau aku kerja lagi? Kutepis dengan satu kalimat, "Halah, belum tentu juga kamu diterima". Duh ngakak deh kalau inget statemen hatiku yang itu. Bener juga ya, ngapa guwe overthinking. 

Ngarepin diterima, tapi takut kalau diterima jadi ga bebas. Ga jelas banget ya. Tidak sengaja aku menemukan salah satu postingan di instagram. Tentang doa bagi mereka yang mau bepergian jauh, dan doa untuk orang-orang yang ditinggalkan. Aku berasa diperhatiin sama Allah. Aku berasa keraguan dan doaku terjawab. Aku sempat ragu dan minta petunjuk sama Allah, ya Allah jikalau Engkau menginginkan saya mencoba tolong dimantapkan, tapi jikalau ini tidak baik untukku tolong gagalkan dan hilangkan keinginan untuk diterima dari hatiku, biar ga sayang duitnya. hahaha. Tetep ya. 

Kira-kira postingan yang membuatku tenang adalah ini :


0 comments:

Posting Komentar