Agar Kau Beruntung

Apa definisi gagal buatmu? Apakah ketika gagal kamu merasa tidak berharga, merasa bersalah dan tak cukup baik? Andai saja anu, andai saja ini?

Menurutmu apa penyebab kegagalan? kurangnya ikhtiar? kurangnya doa?

Kenapa banyak generasi muda yang gagal meraih impian di jaman skg dibanding jaman dulu? Mungkin ada yang bilang bahwa karena peluang yang ada, jauh lebih kecil dibanding ketersediaan sumber daya.

Hm.. mungkin menurut sebagian besar orang iyes, buat ane pribadi, kagak. Bukan cuma karena itu. 

Kegagalan adalah ketika keinginan tidak sesuai dengan kenyataan. Walaupun ga semua, tapi ane melihat trend yang berbeda di jaman sekarang dan jaman dulu. 

Anak-anak SMA jaman dulu kalau punya harapan, itu auto doa, bergantungnya ke Allah, ibadah sekencang mungkin, dan belajar mati-matian. Tapi mereka sangat bergantung dengan doanya. Mereka diberikan keinginan yang bukan ecek2, tapi bukan yang muluk2. Sedangkan di jaman sekarang, keinginan itu setinggi gunung, iya doa sih, tapi ga diikuti dengan taqwa. Jaman dulu mayoritas temen-temen ane tuh puasa senin kamis, puasa daud, tahajjud, dhuha 12 rakaat, sholat sunnah, sedekah, dkk. Itu bukan hal yang wow, biasa aja di jaman dulu. Coba di jaman sekarang, dikira sok alim, dinyinyirin, alah ngapain si, kan Allah ga kasih kontan ke elu.

Kata Allah orang yang jujur dengan keinginannya pasti Allah kabulkan keinginannya, pernah denger hadits itu ga? Nah orang yang jujur, doa dari hati, ga cuma ikut-ikutan, beneran pingin, dia buktikan dari perkataan, dia buktikan dengan ketaqwaan, dan ikhtiar terbaik. Jadi habis tahajjud mereka belajar, ikut les sana sini. Sesibuk itu dalam mengejar keinginan, sampe ga sempet overthinking. 

Ingat at talaq 2 - 3, yang bertaqwa maka Allah akan adakan untuknya jalan keluar?

Walaupun jaman dulu mungkin pengetahuan ayat mereka ga seperti sekarang, tapi mereka total percaya Allah yang mengabulkan keinginan. 

Aku sering mendapat Dm dari temen-temen, mereka berkeluh kesah, punya ujian hidup, misalnya utang, merasa berat, tak kasi tahu caranya shalawat, puasa, shalat tepat waktu. Dia bilang iya. Tar seminggu atau sebulan kemudian datang lagi ngeluh2. Kutanya, gimana dengan shalawat dan shalatnya? Eh ngeles2, belum bisa konsisten. Katanya ujian idup berat, kalau berat kok ga segitunya menggerakkan hatimu untuk total dalam berdoa, ga menggerakkan lisanmu untuk bershalawat, ga menggerakkan sendimu untuk shalat. berarti bebanmu ga seberat itu. Kalau berat, kamu pasti sangat ga nyaman dan sudah sangat tidak betah untuk berdiam diri. Kamu udah ga sempat lagi berkeluh kesah ke manusia. Beneran! 

Orang yang sakit, dan sakitnya beneran sakit, dia ga akan mampu mengeluarkan kata-kata. saking sakitnya. sampe ga bisa ngomong. kalau orang sakit katanya sakit babget, masih bisa apdet status, ya berarti sakitnya B aja. Ga seberat itu. 

Menurutku jaman dulu orang kalau punya keinginan lebih jujur, Allah beri rahmat, Allah karuniakan keinginan yang memang itu jatah rezekinya. Jadi Allah sudah kabulkan keinginannya sebelum keinginan itu terkonversi jadi doa dari lisan kita. Tinggal kitanya gigih atau ga. 

Kalau anak-anak jaman now, dikit dikit pingin2. dikit2 pingin hahaha. Kaya anakku ajah. Habis liat apel di tv, langsung pengen beli apel. Kadang puasa mata perlu juga deh. puasa dari sosmed dan kemewahan. jadi ga auto ngebandingin diri dengan orang lain.

Jadi kalau punya keinginan, coba cek dulu deh, ini keinginan jujur, atau ingin-ingin iseng doang? Soalnya yang iseng kalau keinginan doang yang dipupuk makin gede, tapi ga diimbangin dengan kejujuran tadi, ya jadinya tersiksa doang. Akhirnya dikit2 gagal, dikit2 gagal. 

Doa agar diberi petunjuk, diberi keinginan sesuai dengan apa yang Allah inginkan, bukan yang kita inginkan. 

lalu iikuti dengan taqwa yang total, lalu ikhtiar dunia yg juga optimal. Terakhir, tawakkal. Ketika keinginan yang itu belum tercapai, Allah sedang mengantarkan kita ke keinginan yang jauh lebih baik dan besar yang Allah ridhoi. 

Ketika Allah menutup satu pintu, Allah akan bukakan pintu-pintu lain yang lebih tepat. Percaya deh. 

0 comments:

Posting Komentar