Kalian tahu ga si, apa people pleaser? Ya mungkin banyak yang mengetahui bahwa people pleaser adalah orang yang selalu mengiyakan orang lain, walaupun itu merugikan dirinya sendiri.
Ciri People Pleaser :
1. Selalu mengalah kepada semua orang
2. Merasa bertanggung jawab terhadap perasaan orang lain
3. Tidak bisa mengatakan tidak
4. Merasa tidak nyaman kalau ada orang yang marah
5. Menghindari konflik
6. Tidak mengakui kalau perasaannya terluka
Tapi tahu ga sih banyak orang sebenernya people pleaser tanpa mereka sadari, karena ternyata ada hal yang tidak terungkap melalui ke-6 ciri tadi. Mengetahui dan memahami itu dua hal yang berbeda.
Hai kak Ria, kenalin namaku ***. Saya seorang sales juga seperti kakak. Awalnya saya merasa tersanjung karena bos saya memuji kerjaan saya. Lalu lama-lama merasa terbebani, karena bos saya bilang bahwa saya digaji lebih dibanding teman-teman karena punya potensi yang bagus, punya background pendidikan yang bagus. Harusnya saya bangga, tapi entah kenapa justru sebaliknya. Kenapa ya kak?
Saya merasa harus lebih baik daripada teman-teman kerja yang lain, harus kerja lebih ekstra. Kadang aku kerja lembur, bukan untuk mencari muka, tapi agar pekerjaan lebih cepat selesai. Itu saya lakukan karena tidak ingin mengecewakan bos kak. Tapi lama-lama aku lelah kak.
Terkadang bos memarahi aku di depan forum. Seringkali mengancam kalau sesuatu belum sesuai dengan pipeline atau target. Kadang dia juga menuduh aku gabut di jam kerja. Tapi kalau lagi baik, ya baik sih kak. Situasi itu membuat aku merasa tidak nyaman. Meskipun aku tak yakin apakah ini yang membuat aku ingin udahan aja di kantor ini atau bukan. Di satu sisi ada banyak yang membuatku betah, namun di sisi lain ada hal yang bikin aku ga nyaman. Kak Ria ada saran kah?
Hm...
Walaupun ga 100% bisa merasakan, tapi aku bisa relate apa yang kamu rasain. Selama ini kamu menjadi people pleaser tanpa kamu sadari. Why? Kamu ketutup rasa sungkan. Pas awal kamu masuk kamu disanjung, akhirnya kamu merasa berhutang budi, merasa harus menjaga perasaan bosmu. Namun di sisi lain kamu juga ga suka diperlakukan tidak manusiawi begitu, diancam, dicurigai, dijudge, dipermalukan, atau dihina di depan umum. Sampai kamu merasa tak becus, merasa bodoh. Itu kayak sebuah hubungan yang toxic. Lu punya pasangan yang sukanya marah-marah, menghina, tidak memperlakukanmu seperti manusia, kamu merasa tak berharga. Tapi di lain waktu dia akan bawakan bunga, juga cokelat. Kamu naik lagi. Sebenarnya yang bos kamu lakuin itu sudah kejahatan mental sih. Kejahatan secara psikis.
Pada dasarnya jiwamu itu kan ga suka digituin, ga suka diperlakukan seperti itu. Tapi karena kamu tertutup dengan rasa sungkan, dengan rasa hutang budi, dari kebaikan-kebaikan bosmu saat bolong, akhirnya kamu mencoba mengabaikan itu. Ah ya sudahlah, emang orangnya kayak gitu. Lalu kamu mencoba fokus kepada kerjaan. Tapi hal itu berlaku berulang-ulang, bahkan bisa dibilang seminggu pasti lebih dari 1 kali. Tanpa sadar jiwamu yang terluka, sampai akhirnya kamu tak nyaman. Kamu mengabaikan luka jiwamu itu. Dan pada akhirnya kamu dilanda kebingungan. Ini sesaat sebelum kamu burnout loh.
Buat teman-teman yang lain, lihatlah bahwa banyak people pleaser yang tidak merasa bahwa mereka sudah terkena penyakit ini. Karena mereka dibuat bingung.
Sekarang bayangin deh, kalau itu terjadi pada temenmu, bukan kamu. yang ngalamin itu adalah temen baikmu, kamu rela ga dia diperlakukan seperti itu? Bukankah kamu adalah teman terbaikmu? Paham kan maksudku? Itu sudah mengarah ke toxic sih, ada baiknya kamu menambah skill & bersiaplah untuk mencari pekerjaan yang lain, selama kamu masih sanggup. Karena ini sudah mental issue.
Tidak ada yang lebih berharga daripada merasa berharga sebagai manusia. Uang dan materi gak akan bisa nyembuhin luka jiwamu. Kita cari kerja kan bukan hanya sekedar bertahan hidup, lah apa bedanya ama kebo? Kita manusia yang diciptakan lebih mulia, hidup harus bisa memaknai dan memberi makna. Istikharahlah, sampai akhirnya kamu mantap di suatu titik. Ada kok yang istikharah sampai 4 bulan lamanya baru mantap. Awal-awal istikharah, hatinya seperti mbisiki sabar dulu. Jangan ambil keputusan dulu. Lama-lama Allah tunjukkan kejadian, satu demi satu, kek jadi catatan yang lama-lama membuat orang itu resing. yap ada banyak kok yang ngalamin seperti yang kamu alamin.
Karena gini, kamu tu marah, tapi menahan. Marah itu seperti kamu harus lari, tapi juga harus menyerang. Seperti halnya lu naik mobil, kamu injek gas dan rem secara bersamaan. Akhirnya apa, oleng. Dan itu potensi serangan jantung kalau dialami selama puluhan tahun loh.
Saran saya, istikharah, dan minta petunjuk. Berdoalah dzikir pagi n petang, sholat tepat waktu, minta kekuatan dari pengaruh orang dzolim. Allah pasti bantu hamba yang datang padaNya. Jangankan kamu, yang lalai aja masih dibantu kok sama Allah. Aku ga akan suruh kamu sabar atau resign, karena kamu yang ngalamin, kamu yang ngerasain. Aku cuma tahu kamu sedikit, cuma dari sisi sebelah.
Sering-seringlah baca ta'awudz dan shalawat. Hasbiyallah wani'mal wakiil... stayloved
0 comments:
Posting Komentar