Sore masih hangat (teluuur kali masih anget), ketika aku mendengar suara tetangga bertengkar di teras rumah. Seketika kuhentikan kegiatan rutinku tiap sore (melamun), eh. Canda. Mana sempet? Sayup-sayup kudengar suara kumbang melolong, halah ya bukan dong. Si istri bilang, "kamu egois Mas". Si suami tak mau kalah, "Kamu yang egois!!" dengan nada tak kalah tinggi. Batinku, "iyo iyo, kenapa rebutan sih. Kalian berdua tu egois tahu!".
Eh kejadian itu ilustrasi aja ya bukan kejadian yang sebenernya.
Sering ga sih kalian bertengkar semacam itu? Biasanya salah satu dari kalian merasa telah berjuang, namun si lawan bicara tak membalas sesuai ekspektasimu. Eit tapi jangan salah, dari sisi dia juga begitu. Untung cinta tak bisa diukur dengan logika matematika. Kalau bisa kan berantem tuh, si istri bilang, "Ih kamu mencintaiku hanya 30% , padahal aku mencintaimu 120%".
Ga ada yang salah diantara si suami istri tadi. Hanya saja, definisi egois itu sangat beragam. Si suami merasa istrinya ga mau tahu posisinya. Maksa-maksain kemauannya. Begitupun si istri, merasakan hal yang sama.
Egois itu bukan berarti ga mikirin diri sendiri. Egois adalah ketika kepentingan kita merugikan/mendzolimi orang lain. Allah aja nyuruh kita mikirin circle kita dulu lo,
"Wahai orang-orang yang beriman! Peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, dan keras, yang tidak durhaka kepada Allah terhadap apa yang Dia perintahkan kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan." QS At Tahrim ayat 6.
Menurutku, egois itu harus, karena fitrah manusia diciptakan egois, mikirin circle diri sendiri dulu. Yang ga boleh adalah mendzolimi hak orang lain. Makannya diperlukan aturan yang bisa menjembatani semua pihak, yaitu hukum Quran & Hadits.
Seperti halnya naik pesawat, pasang masker oksigen untuk diri sendiri dulu, baru membantu memakaikan kepada orang lain. Bahagia dan tenangkan diri sendiri dulu, barulah bisa menenangkan orang lain.
Ga lucu dong, pas lagi panik, kamu teriak2, "Tenaaang, tenaang, jangaan panik". padahal kamunya juga panik. hahaha
0 comments:
Posting Komentar