Ada yang bertanya, "ih mba, kok ga nawar sih? Kan kalau nawar dan diiyain, ada kepuasan tersendiri gituh".
Saya jwb, "Harganya mmg ga murah, tp ga mahal juga kok. Itu harga wajar".
Fyi,10 tahunan yg lalu, saya pernah membaca sebuah Hadits, menurut Islam, jual beli itu harus sama2 ridho. Baik penjual, maupun pembeli. Meski belum paham betul, tapi saya coba praktekin idealisme tersebut.
Setan selalu saja nakut2in, lu rugi loh, padahal bs dapet lebih banyak loh. Bla bla bla. Tapi kan dia emg tugasnya meniupkan ketakutan & penyesalan. Ya ws biarin ajah.
Selama kurang lebih 11 tahun nyemplung di dunia persalesan akhirnya saya paham. Idealisme dari Rasul SAW sejalan dengan hasil riset di dunia pemasaran.
Pembeli tidak membeli berdasarkan logika, namun emosi.
Iklan yang menggunakan story, memiliki konversi jauh lebih tinggi daripada iklan yang hanya mengungkapkan fitur produk. Karena story itu membangun emotion.
Pembeli & penjual yang sama2 ridho akan memiliki tingkat kenyamanan satu sama lain. Keduanya percaya, tidak saling mencurigai bahwa salah satu pihak akan dirugikan. Mereka berdua akan merasa aman.
Ada lo sales over agresif sampe ga tahu diri, nelponin customer tiap hari, sampe customer eneg? Coba relate, kalau itu itu terjadi sama kalian, eneg jg ga? Ketahuan bgt kalau si sales hanya ngejar keuntungan pribadi. Bukannya menjadi partner yang baik.
Penjual & pembeli tu ibarat suami istri. Atau ibarat ibu & anak. Bukan hanya untung & rugi. Tugas sales memang seberat itu. Walaupun banyak yang mengaggap sebelah mata. Bayangin deh seorang ibu ke anaknya. Kudu pinter2 ngemong.
Sayangnya, di Indonesia mayoritas adalah kapitalis yang hanya mikir untung rugi. Bukan bertujuan mengembangkan SDM. Jadi sbg sales harus pintar mengelola emosi pribadi, dari stressor yang ada. Hal ini agar si sales tidak hanya meneruskan stressing tersebut ke customer.
Bbrp perusahaan yang memahami konsep ini tlh menyediakan layanan psikologi gratis untuk para karyawannya.
Perusahaan ini tdk mau hawa stress ini menular ke klien melalui karyawan2nya.
Ada salah satu motivator bisnis pernah mengatakan bahwa "kalau Anda ingin tahu bagaimana kualitas management sebuah perusahaan, lihatlah bagaimana karyawannya bersikap ke customernya".
Tolong dipahami, bahwa parameter kesuksesn mengelola stress, bukan dari prasangka pribadi, namun dari sisi pihak-pihak terkait yang berinteraksi dengan kita.
In conclusion, kunci penjualan adalah good Relationship. Sedangkan Good Relationship itu tercipta dari hati yang Sincere, niat yang tulus untuk membantu. Memiliki goal untuk tumbuh bersama, not being selfish. Not just thinking 'bout yourself.
Apa yang ada di hati, akan sampai ke hati. Mungkin kita bisa menipu dengan mulut manis bagai madu. Tapi akan ada satu titik dmn mrk akan menyadari ketidaktulusan tersebut. Jika sampai itu terjadi, maka akan sulit sekali membangun trust lagi.
0 comments:
Posting Komentar