Babak Baru di Perusahaan Baru

Sudah lama sekali tak bercerita tentang kehidupan. Mungkin ini tulisanku yang dirindukan olehmu pahai pecinta story. Kupikir-pikir memang bahasa komunikasi seseorang sulit berubah, ya akan tetap seperti ini. Tapi bedanya sudut pandang ketika menulis lah yang berbeda. Seperti halnya saat ini ketika semua terasa senang sekaligus sendu. Bukan seneng duit ya. 

Dari judul pos kali ini, pasti kalian sudah tahu. Yap, aku memutuskan untuk resign dari perusahaan yang telah menolongku selama kurang lebih tiga tahun ini. Menolongku dalam memenuhi kebutuhan hidup, baik materi maupun imateri. Karena jujur, bekerja di sana memberiku banyak pelajaran. Pembelajaran memang tidak selalu dari senyuman atau kebahagiaan. Tapi justru sebaliknya, hal yang terasa tak nyaman justru membuat kita semakin kuat dan bertumbuh. Yang pasti, perusahaanku itu memberiku rasa percaya diri, self esteem. 

Ada satu dan lain hal yang membuatku memutuskan untuk menggantung ID Card tersebut. Sedih? Pasti lah. Kayak jalan sama cowo selama tiga tahun, kamu pikir kamu bisa berjalan hingga pelaminan, tapi ternyata pilihan berkata lain. Seperti itulah perasaanku kemarin. Di satu sisi aku bahagia karena mendapat penggantinya, tapi di sisi lain, aku pun sedih meninggalkan separuh nafasku di sana. 

Kalau sayang kenapa keluar sih Mba? Yang pasti perbedaan prinsip antara aku dan dia membuatku berfikir ulang untuk tetap bertahan. Sebulan lebih aku galau menimbang-nimbang apakah harus bertahan atau mencari oportuniti yang lain. Hingga aku ditawari pekerjaan dari perusahaan lain. Tentu saja aku ingin memutuskan sesuatu karena Allah, bukan karena yang lain. Kenapa? Karena aku tahu pilihan ini adalah pilihan yang besar, pilihan besar pasti ujiannya pun besar. Kalau niatnya bukan karena Allah, pasti kita kecewa. Pasti kita burn out. Ya bisa saja sih maksain, tapi maksain jalan sambil ngeluh-ngeluh. Itu yang aku ga mau. 

FYI baik lu memilih stay, atau memilih out, semua ada ujiannya. Aku pun demikian. Once memutuskan sesuatu atas dasar Allah, pasti akan diuji dulu dengan komitmen tersebut. Apa bener ucapanmu, atau cuma tobat sambel semata. Tapi tenang saja, Allah always be there. Allah ga akan ninggalin kita. Ingat hadits, barangsiapa meninggalkan sesuatu karena Allah, pasti Allah ganti dengan yang lebih baik. 

Jadi ini lah yang sedang kurasakan. Menyamakan langkah dengan visi perusahaan baru yang sudah sangat settle, aku dituntut langsung bisa jalan. Sampe sakit batpil ini (yah curcol). Alhamdulillah tak sengaja aku mendengar seseorang membaca Hadits ini,

"Tidaklah seorang muslim tertimpa suatu penyakit dan sejenisnya, melainkan Allah akan mengugurkan bersamanya dosa-dosanya seperti pohon yang mengugurkan daun-daunnya"

Lalu aku search hadits tentang hikmah rasa sakit yang lain ;

“Tidaklah seseorang Muslim ditimpa keletihan, penyakit, kesusahan, kesedihan, gangguan, kegundah-gulanan hingga duri yang menusuknya, melainkan Allah akan menghapuskan sebagian dari kesalahan-kesalahannya.” (HR Bukhari: 5641).

“Tidaklah menimpa seorang mukmin rasa sakit yang terus menerus, kepayahan, penyakit, dan juga kesedihan, bahkan sampai kesusahan yang menyusahkannya, melainkan akan dihapuskan dengan dosa-dosanya.” (HR Muslim: 2573).

“Sesungguhnya Allah benar-benar akan menguji hamba-Nya dengan penyakit, sehingga dia menghapuskan setiap dosa darinya”. (HR al-Hakim I/348).

“Tidaklah seorang Muslim tertusuk duri atau yang lebih dari itu, melainkan ditetapkan baginya dengan sebab itu satu derajat dan dihapuskan pula satu kesalahan darinya.” (HR Muslim: 2572)

Aku percaya, Allah itu baik, ga mungkin dia njailin kita. Ga mungkin ada Syarat dan Ketentuan berlaku ga kek di olshop olshop itu loh. Sakit itu ga harus secara fisik, tapi bisa juga sakit secara batiniah. Lelah, kecewa, kesal, dan sebagainya.

Aku ingat di saat sedih dan buntu, tak tahu harus gimana, tak tahu harus mikir apa, tak tahu ini perasaan apa kecuali hanya berat & tangis, aku menengadahkan tangan dan berdoa, "Ya Allah, aku hanya ingin lebih dekat denganmu". Karena itu satu-satunya yang bisa kulakukan.

Semoga membantumu yang saat ini juga sedang galau.

0 comments:

Posting Komentar