Belajar Menerima Kenyataan

Apakah kalian pernah ngerasa berat banget ngejalanin hidup? Lalu kalian ga tahu kudu gimana selain ngeluh. Iya, kalian tahu itu salah, tapi apa daya.

Ijinkan aku sedikit membantu kalian, bukannya apa-apa, karena guwe tau banget ga enaknya berada di posisi tersebut.

Ada dua orang manusia. Sebut saja namanya Bara dan Bari. Yap keduanya saudara kembar. Dua-duanya memiliki watak yang berbeda. Dan dua-duanya didiagnosa overweight menuju obesitas. Tentu saja kalau itu dibiarkan, maka bisa menyebabkan penyakit-penyakit serius, contohnya jantung, kolesterol, gula dan sebagainya. Jadi mereka punya kondisi yang sama, dan goal yang sama, yaitu menurunkan BB. Fat loss tentunya.

Seperti tadi udah guwe bilang, keduanya memiliki respon berbeda dalam menghadapinya. 

Bara, dia marah. Dia ngomel, dia menyalahkan banyak pihak, termasuk pasangannya. Katanya, "ini gara-gara kamu sering bikin aku marah, jadi aku pinginnya makan terus." Belum berhenti sampai di situ, dia maish menyalahkan ibu bapaknya, "Bapak dan ibu sih, menurunkan genetik gendut sama aku. Ngasih makannya kebanyakan".

Sungguh enak ya tinggal salah-salahin orang lain. Nampaknya. 

Sedangkan Bari, dia lebih kalem. Dia ridho atas keadaannya. Ya mo gimana lagi? Tanpa pikir panjang, dia langsung puasa, diet, atur pola makan, olah raga dan segala macam yang diperintahkan dokter. 

Hasil akhirnya sama, mereka alhamdulillah bisa mencapai goal BB. Bedanya Bara tiap detik tiap hari ngeluh-ngeluh, setiap diet or lagi puasa tu kayak ga terima. Lapar dan fokus ketidaknyamanannya. Makin berat rasanya. Padahal proses yang dijalani sama dengan Bari. Tapi Bari udah ga kepikir. puasa ya puasa aja, diet ya diet aja, dia fokus ke hal yang lain. Ya jalanin, dan nikmatin aja gitu. Tar juga sampai ke tujuan.

Kalau kamu harus milih, kamu mau jadi Bara atau Bari?

Begitulah hidup. Makin dikeluhin, makin berat jalaninnya. Mending ridho aja atas apa yang udah terjadi. Karena lu mau ridho atau ga, ya tetap aja kamu di kondisi yang sama. Tapi senggaknya, kalau ridho, day life kamu bakal lebih enak aja jalaninnya. Saatnya dapet, insha Allah dapet kok. Bahagia, kesedihan, itu dibergilirkan. Tapi sengsara, itu tergantung pilihanmu. Sifatnya relatif.

Belum tentu yang kamu lihat menderita, memang beneran dirasain menderita. Eh sapa tau mereka menikmatinya. Siapa tau mereka justru tenang menjalaninya. Who kows? Kalau orang Jawa bilang, urip iku sawang sinawang. Kita ngelihat rumput tetangga lebih hijau, padahal aslinya mah belum tentu. 

Kenapa? Siapapun kamu, seperti apapun status kamu, akan selalu ada ujian. Ya kan hidup itu memang ujian. Cuma kita ga tau ujian masing-masing orang seperti apa. Karena ga semua orang mau share tentang ujiannya. Ga mau contek-contekan. 

So, jangan lupa, apapun masalahnya, apapun kondisinya, berdoalah agar Allah membuat kita ridho atas hidup kita, atas pasangan kita, atas anak kita, atas teman kerja, atas pimpinan kita. Tetaplah do the best dengan rasa ridho tersebut, insha Allah tenang. Apapun, mintalah kekuatan kepada Allah SWT, laa hawla walaa kuwwata ilaa billaah...

0 comments:

Posting Komentar