FEMINISME
Apaan sih ituh? Kenapa akhir-akhir ini banyak terdengar desas-desus mengenai gerakan ini? To be honest, guwe akuin lemah soal istilah-istilah. Feminisme, ad hominem, patriarki, lalala lelelele lilili. Lebih fokus ke konteksnya aja gitu. So, mending sadur aja apa sih feminisme itu?
Feminisme adalah rangkaian dari gerakan sosial, politik, dan ideologi yang memiliki tujuan untuk membangun serta mencapai kesetaraan gender di segala aspek.
Hm.. beuh keren ya definisinya?
Ah TIDAACK!! itu kepanjangan. Buat goldar B itu cukup berbelat belit. Intinya tuh gerakan emansipasi wanita. Gerakan kesetaraan gender.
Pertanyaan selanjutnya adalah..
1. Apa latar belakangnya?
2. Asal muasalnya gimana?
3. Goalnya apaan?
4. Contoh kesetaraannya dalam hal apa aja?
5. Masih relevan ga di jaman sekarang?
6. Apakah para influencer paham tentang ini?
So, mari yuk sama-sama riset. Jangan asal ikut-ikutan, jangan pernah ambil kesimpulan sebelum riset sendiri. Ok?
Mungkin ada yang beranggapan bahwa feminisme adalah para hater lelaki, oh bukan. Tahu ga sih, setidaknya ada 8 aliran feminisme. Jangan heran, sesama aliran ini aja masih suka ribut. Apa saja 8 cabang feminisme tersebut?
1. Feminisme Liberal
Dimulai dari abad ke-19 dengan tujuan kesetaraan hak wanita di ranah sipil, kepemilikan tanah, sumber daya alam dll.
2. Feminisme Radikal
Aliran ini menyatakan tentang hak milik pribadi wanita, khususnya orientasi seksual (lesbi, transgender, tak menikah, dll). Mereka menekankan bahwa "tubuhku ya punyaku". (Yang ngomong punya tetangga lu siapa?).
3. Feminisme Marxis-Sosialis
Menuntut kesamaan upah & sosialisasi tentang pekerjaan rumah tangga & pengasuhan anak. Intinya tuh mereka meminta hak agar tetap bisa menjalankan tugas rumah tangga.
4. Feminisme Psikoanalisis Gender
Melawan teori Sigmun Freud yang bilang bahwa wanita itu penis envy, iri karena laki-laki punya penis.
5. Feminisme eksistensialis.
Menuntut kebebasan dalam mendefinisikan diri sebagai wanita. Karena wanita adalah subjek, bukan objek.
6. Feminisme Pasca modern.
Sering tidak dianggap memperjuangkan hak wanita, karena justru menyatakan bahwa dirinya adalah wanita mahluk yang berbeda.
7. Feminisme multikultural & global.
Intinya mensosialisasikan ke dunia bahwa wanita itu terteindas meskipun sifat penindasannya berbeda-beda.
8. Ekofeminisme.
Wanita dihubungakan dengan ekosistem, wanita adalah penjaga alam sedangkan lelaki merupakan perusak ekosistem.
Pusing kan? Ga ya? Berarti aku doang dong yang pusing? Guwe ga yakin, apakah semua influ-encer pejuang wanita tahu tentang ini. Ga paham hakikat dibalik apa yang mereka gaungkan. Sesuai sabda Rasul bahwa di akhir jaman semakin banyak orang yang tidak paham dipercaya akan sesuatu.
Dari banyaknya varian feminisme tersebut, terdapat pola yang sama :
1. Wanita-wanita ini merasa tertindas.
Pada dasarnya hal ini kan sangat relatif. Harus ditelaah dulu, apa yang membuat mereka merasa seperti itu? Benar bahwa dari jauh-jauh hari sebelum Islam hadir(<560 M), wanita itu dilindas, eh ditindas. Bayi wanita dibunuh hidup-hidup, anak wanita dinyatakan sebagai pembawa sial, aib, dilarang berpendapat, dilarang menolak, dijodohin paksa, wajib membakar diri ketika si suami wafat, sebagai tempat pemuas nafsu saja, dll.
Hal tersebut boleh dinyatakan sebagai penindasan, ada bukti kekerasan, dan juga membahayakan. Tapi kalau cuma disuruh nyapu lantai, kemudian menolak dengan dalih feminisme? Hadeuh pehliss deh..
2. Menuntut hak-nya.
Ngomongin soal hak, inget ga pelajaran hak & kewajiban di SD kelas 1 or 2 gitu. Lupa-lupa inget guwe. Tolong bedakan antara kewajiban dengan hak. Kewajiban adalah menjalankan tugas sesuai perannya. Sedangkan hak adalah imbalan setelah melaksanakan peran tersebut.
Inget ya, yang benar adalah gerakan yang menuntut kesetaraan hak, bukan gerakan persamaan peran atau kewajiban.
Ga usah lah ngomongin peran wanita di dunia, mari berkaca tentang peran wanita dalam rumah tangga. Ada istri & suami dengan perannya masing-masing. Aneh aja kalau minta persamaan peran. Ya kali suami disuruh hamil? Faktanya, wanita mampu berperan menjadi pencari nafkah, tapi tidak semua lelaki mampu menggantikan peran istri atau ibu di rumah tangga.
Analogi lainnya deh, di sebuah perusahaan. Ada yang berperan sebagai HRD, bagian penjualan, bagian produksi, bagian audit, jajaran pimpinan. Ga mungkin dong perannya sama? Tumpang tindih atuh. Atau yang lebih ekstrim, HRD ga mau menjalankan tugasnya as HRD, Bag Produksi juga ga mau jalanin produksi, begitupun dengan penjualan. Gimana perusahaan bisa jalan dengan baik, kalau kerjaannya serabutan begitu?
Perusahaan akan berjalan dengan baik apabila masing-masing bagian memahami peran tugasnya masing-masing. Kemudian bertanggung jawab dengan sebaik-baiknya. Nah, setelah kerjaan beres, baru deh dapet gaji.
Belum apa-apa udah nuntut gaji? How come? Gaji pun tidak boleh sama rata, ya itu namanya ga adil. Tapi yang dituntut adalah gaji yang adil. Karena apa? Karena menjadi pimpinan, risikonya jauh lebih besar dibanding risiko staf.
So aneh aja, kalau para pejuang feminis menuntut persamaan peran dengan lelaki. Emang mau disuruh bekerja angkat-angkat galon? angkat-angkat pasir 50kg? Pasti banyak yang ga mau.
3. Membandingkan & memperjelas perbedaan gender.
Wanita & pria memang faktanya beda. Yang satu punya peni*, yang satu vagi*a. Tapi ga sederhana itu kisanak. Ada banyak hal lain yang membedakan, baik secara psikologis, fisiologis, kimiawi, dan biologis. Udah banyak ane bahas di podcast & instagram @riamarliana87 ya. Kenapa beda? Karena disesuaikan dengan perannya masing-masing. Kalau dituker-tuker, sama seperti kita masukin kunci ke pintu yang salah.
Salah satu pejuang hak wanita tersebut adalah Asma binti Yazid. Asma pernah mendatangi Rasul, dan bertanya :
"Wahai Rasulullah, sesungguhnya aku adalah utusan bagi seluruh wanita muslimah di belakangku, seluruhnya mengatakan sebagaimana yang saya katakan dan semuanya berpendapat sesuai dengan pendapatku. Sesungguhnya Allah Ta'ala mengutusmu untuk laki-laki dan perempuan, lalu kami beriman kepada Anda dan membai'at Anda. Sementara itu, kami adalah wanita yang terkurung dan terbatas gerak langkah kami. Kami menjadi penyangga rumah tangga kaum lelaki, dan kami adalah tempat melampiaskan syahwat mereka, kamilah yang mengandung hak-hak mereka, akan tetapi kaum lelaki yang mendapatkan keutamaan melebihi kami dengan shalat Jum'at, mengantarkan jenazah, dan berjihad. Apabila mereka keluar untuk berjihad, kamilah yang menjaga harta mereka, yang mendidik anak-anak mereka, maka apakah kami bisa mendapatkan pahala sebagaimana yang mereka dapat dengan amalan mereka?"
Kemudian Rasulullah bersabda, "Kembalilah wahai Asma' dan beritahukanlah kepada para wanita yang berada di belakangmu bahwa perlakuan baik salah satu di antara mereka kepada suaminya dan mintalah keridhaan suaminya, mengikuti persetujuan suaminya, itu semua dapat mengimbangi seluruh amal yang kamu sebutkan yang dikerjakan oleh kaum lelaki."
Maka kembalilah Asma' sambil bertahlil dan bertakbir, merasa gembira dengan apa yang disabdakan Rasulullah. Dalam dada Asma sempat terbersit keinginan kuat untuk ikut berjihad, hanya saja belum memungkinkan. Setelah tahun ke-13 Hijriyah, setelah wafatnya Rasulullah sampai perang Yarmuk, dia ikut berjuang bersama muslimah membantu mempersiapkan senjata, menyediakan minuman, mengobati muslimin yang terluka, kemudian juga memberi semangat.
Jangan salah, dari jaman Rasul SAW sydah ada isu kesetaraan gender. Jadi di Islam tuh bukan hal baru. Bedanya, pejuang feminisme Islam ini melihat bukan hanya dari dimensi dunia, namun juga akhirat. Mereka berjuang dengan ilmu, dan dengan iman sehingga goalnya bukanlah nafsu pribadi, namun pahala yang setara di akhirat.
Allah tuh sesayang itu sama kita..
Allah beri hak-hak wanita setelah ditindas landas di masa sebelumnya, masa jahiliyah.
Allah beri wanita peran besar dalam meneruskan keberlangsungan hidup manusia, mendidik generasi yang belum tentu sanggup diemban oleh pria.
Allah beri wanita empati lebih dibanding lelaki sehingga mampu melihat sesuatu secara luas, tidak hanya dari sisi hitam atau putih, namun juga dari sudut kasih. Orang sekeras Umar pun mampu luluh menerima kebenaran lantaran ini.
Allah Maha Pengasih dan Penyayang, berkenan melimpahkan sifatNya itu ke dunia melalui wanita.
Allah beri kesempatan wanita mendidik manusia dan memberikan kesempatan besar dalam beramal jariyah, memberikan ilmu yang bermanfaat, memiliki anak sholeh/sholehah. So ketika kita telah berpulang pun, insha Allah pahala akan selalu mengalir.
Allah beri kesempatan wanita merasakan dicintai & mencintai melalui dekatnya hubungan ibu-anak, bahkan sejak dalam kandungan.
Allah beri wanita pintu surga khusus bagi mereka yang gugur ketika melahirkan.
Allah beri kesempatan wanita mendapat pahala sama dengan lelaki yang berjihad, meski dari rumah.
Masha Allah...
Segitu beratnya tugas wanita, segitu percayanya Allah dengan wanita, ga mungkin Allah khianati hak-hak kalian. Eh kita dong ye.
Bahkan Allah beri kita cuti ibadah, tapi tetap dapet aliran pahala setiap menstruasi.
Allah muliakan wanita 3x lebih dulu dibanding pria, bukankah orang yang harus kita hormati adalah ibu, ibu, ibu, baru kemudian ayah?
Aneh aja, kenapa masih kuraaang aja buat sebagian besar muslimah.
Pria & wanita, jelas beda. Itu fakta science.
Tertindas atau ga, itu tergantung sudut pandangmu.
Sesempurna apapun, akan tetap cacat apabila kacamatamu buram karena ambisi pribadi.
Sama halnya ketika bekerja, kita menuntut sesuatu kepada pimpinan tertinggi dari suatu perusahaan.
Personally, aku aja masih rancu dengan alur berfikir pejuang feminis di era sosmed ini. Apa yang dituntut? Siapa yang dituntut? Malah ribet di istilah.
Karena jujur ya, menurutku sih di Indo tuh ga ada isu wanita tertindas. Karena kita bisa bebas bekeliaran, bisa menuntut ilmu, bisa bekerja kantoran, bisa bebas beribadah, bisa bebas punya anak, dsb. Beda loh dengan Jepang, ga sebebas ini.
Jadi sebelum ndeplak macem-macem, cari tahu dulu ilmunya. Jangan asal ikut-ikutan, karena nantinya akan dikumpulkan dengan idola kita. Dengan siapa kita berteman, siapa yang kita ikuti. Hidup itu sementara, inget di sini kita cuma ngontrak, ntar juga bakal pulang. Ingat selalu cara pandang muslim, bukan dunia, tapi lebih tinggi lagi, yaitu akhirat.
Barangkali ini adalah sindiran Allah agar kita mau belajar sejarah islam. Wanita di jaman Rasul itu diberi hak suara, bahkan Rasul sering berkonsultasi dengan Bunda Aisyah ketika ada masalah.
Bunda Khadijah bahkan menjadi center di awal-awal penyebaran Islam di Makkah.
Setelah Rasul wafat pun, Bunda Aisyah menjadi top 5 perawi Hadits, bahkan top 1 perawi Hadits wanita.
Ada juga wanita yang ikut berperang dengan menyembunyikan identitasnya, sampai-sampai dikira Khalid bin Walid yang paling ditakuti di medan perang.
Semakin belajar, maka kita akan tahu betapa ilmu kita tuh ga ada 1/1jt dari ujung kuku.
Semoga Allah selalu jaga kita dalam din Islam, amiin.
0 comments:
Posting Komentar