Imam Syafi'i mengadu kepada gurunya Waki', "Wahai guruku, aku tidak dapat mengulangi hafalanku dengan cepat. Apa sebabnya?" Sang Guru Imam Waki' lantas berkata: "Engkau pasti pernah melakukan suatu dosa . Cobalah engkau merenungkannya kembali!"
Imam Syafi'i pun merenung, beliau merenungkan keadaan dirinya, "Apa ya dosa yang kira-kira telah kuperbuat?" Beliau pun teringat bahwa pernah suatu saat beliau melihat seorang wanita tanpa sengaja yang sedang menaiki kendaraannya, lantas tersingkap pahanya. Ada yang mengatakan: yang terlihat adalah mata kakinya. Lantas setelah itu beliau memalingkan wajahnya.
Sepintas memang tidak masuk akal, emang ada hubungannya antara dosa & hafalan beliau? Memang tidak bisa dijelaskan dengan logika, logika kt ya. Tp ini bisa dijelaskan secara logika ilmiah, dan tentu saja logika IMAN.
Yuk ngobrol, mumpung aku dapet kesempatan nulis tanpa terdistraksi bocils. Karena kalau kedistrak, duh bisa tambah amburadul tulisan ane.
1. Ketenangan berpengaruh kepada kinerja otak.
Hih kok bisa sih Mba? Kalian pernah dengar kisah bapak2 transfer uang ke orang tak dikenal karena panik? YA sebelumnya dia ditelepon orang yang mengabarkan bahwa anakanya kecelakaan. Padahal anaknya mah gapapa. Dia ga cek n ricek terlebih dulu.
Kinerja akal (nalar) tidak optimal ketika seseorang panik, cemas. Bahkan ada penelitiannya bahwa intelektual seseorang menurun sampe dengan 50% ketika panik.
Ini baru ngomongin tentang respon nalar seseorang, belum ngomongin kinerja otak ketika belajar, menghafal Quran yang butuh konsentrasi tingkat tinggi.
Untuk pekerjaan ringan seperti sharing konten saja, butuh konsentrasi, butuh ketenangan, apalagi pekerjaan menghafal. Menghafal Quran itu bukan cuma tahu makna secara general, tapi juga setiap harokat, tajdwid, pelafalan, semua harus tepat. Kalau ga, akan beda makna. Kebayang ya berapa tingkat konsentrasi yang dibutuhkan dalam kegiatan tersebut.
2. Ketenangan adalah pekerjaan jiwa (ruh).
Bukan di ranah perasaan ya. Buktinya ada orang yg ttp tenang ketika mengalami penipuan yang sama. Inget ga komponen psikologi manusia berdasarkan Psi Islam? Ruh, fitrah, akal, nafs, & qalb. Ada jg kasus lain, ketika banyak orang yang terbelit riba, jiwanya tidak tenang, berpengaruh ke temperamen, mudah emosi utk hal-hal sepele. Bahkan banyak yang sampai ke tindak kriminal. Sampai ga logis juga tuh perbuatan2 mereka.
3. Ruh yang tidak tenang karena jauh dari Penciptanya.
Ya, karena jauh dari Allah. Kenapa jauh dari Allah, karena qalbunya tertutup noktah dosa. Ingat Ar Rad 28 : (yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram.
Bisa narik benang abangnya ga?
A - Dosa merusak ketenangan jiwa
B - Ketenangan jiwa mengoptimalkan kerja otak dalam menghafal
C - Dosa merusak hafalan
Konklusinya :
A&B -> C
Salah Benar maka Benar (Logika Matematika Sederhana)
Ini pelajaran SMP - SMA gengs. Aku juga dapet di matkul Logika Matematika, hyuh...
0 comments:
Posting Komentar