Kalian tuh punya nggak sih saudara atau teman yang apikan banget. Apikan itu baik banget. Kalau main ke sana tuh lu nggak usah khawatir tentang perasaan lo, merasa tersakiti atau merasa nggak nyaman, plus ketambahan perut lo aman karena disuguhin semuanya. Dari meja kursi. Ga deng. Maksudnya disuguhin semua makanan yang dia punya bahkan ketika lu pulang masih dibawain oleh-oleh.
Gue punya gak cuman saudara tapi juga ada temen yang yang baik banget. Mungkin kalian berfikir bahwa itu karena guwe baik sama dia. Ga! Beneran.
Bukan karena gua kaya atau mereka punya agenda pribadi, agenda tersembunyi, enggak enggak. Aku nggak kayak, dan gue nggak kasih benefit apapun di masa depan. Tapi memang setelah gua telisik ternyata memang watak mereka kayak gitu, sebaik itu memang. Bukan cuman ke gue, ke orang lain juga begitu jadi orang tuh seneng main ke sana nyaman ke sana. Dia pernah bantu kirimin pulsa biar gue bisa apply job. Padahal dia sendiri juga membutuhkan. Dia bukan orang kaya. Kalau kaya mungkin aku biasa aja.
Menurut lu, siapa yang menciptakan hati selembut itu? Siapa yang menciptakan hati sebaik itu? Ya tentu saja penciptanya adalah yang lebih baik atau yang maha baik yaitu Allah.
Selama ini kalian ngeh nggak kalau sebenarnya tuh Allah baik banget. Allah memberikan dunia bahkan tanpa lo minta. Sekarang usia lalu berapa sih? misalkan 20 24 25 or something lah. Selama ini, tanpa lu minta, lu dikasih makanan dikasih sandang pangan papan. Tidak ada daun jatuh sekalipun tanpa sepengetahuan Allah dan tanpa ACC dari Allah. Jadi semua yang kita terima semua yang kita nikmati itu pasti atas izinnya Allah tapi kita nggak pernah mikir kan? nggak pernah mikir karena menurut kita hal itu biasa aja. Coba kalau misalkan kita tinggal di Palestina air bersih saja itu udah alhamdulillah. Boro-boro wifi, udah makan saja alhamdulillah. Hal itu bukan karena kitanya baik, bukan karena kita amalannya Oke. Tapi karena Allah memang sifatnya Maha Baik. Sebaik itu. Ngasihnya karena baik bukan karena kita yang baik, baru dikasih. Itu namanya dagang, bukan Maha Kasih.
Gue jadi relate ya sama salah satu doa yang diajarkan oleh ulama. Dalam doanya tuh dia nggak minta dunia sama sekali, nggak minta rumah, nggak minta kekayaan. Cuman minta nikmatnya ibadah dan nikmatnya dekat dengan Allah. Beliau itu kenal banget Siapa Allah, nggak khawatir dunianya karena dia tahu itu udah dijamin sama Allah bakal dikasih kecukupan. Allah ngirim kita ke dunia Nggak mungkin dong Allah nggak ngasih sangu?
Senada ketika Rasullulah ditanya sama Bunda Aisyah. Ya Rasulullah engkau kan sudah dijamin surga oleh Allah kenapa engkau masih sholat malam sampai kaki engkau bengkak?
Saking lamanya Rasulullah itu sujud atau ruku. dan Rasulullah menjawab tidak bolehkah saya menjadi hamba yang berterima kasih? Rasul paham betul gitu sifatnya Allah tuh sebaik itu sampai Rasul sendiri nggak enak hati.
Apa kabar kita hari ini yang kita datang ke Allah hanya sekedar ada maunya. Tahajud karena pengen nilainya bagus, sholat tahajud karena pengen dapat kerjaan, sedekah biar dapet tender dan macam-macam ada juga yang lebih nyebelin lagi adalah Sholawat biar dapat cowok idaman. Itu receh banget gitu. Allah itu jauh lebih baik dibanding semuanya itu. Ketika lo Paham bahwa betapa nikmatnya dekat sama Allah mau ada atau nggak ada dunia sebenarnya nggak masalah, tapi Allah pasti tetap akan kasih dunia kepada kamu yang deket sama Allah.
Allah Maha Baik, kitanya aja yang belum tahu terima kasih. Tujuan hidup itu ternyata menjadi tahu diri. Pernah gak sih kita meminta ke Allah agar mampu menjadi manusia yang berterima kasih?
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh jangan lupa follow ya
Tiktok | Karakter Golongan Darah https://tiktok.com/@riamarliana87
Instagram | Tulisan & Opini Self Healing https://instagram.com/riamarliana87
0 comments:
Posting Komentar