Banyak orang bingung, bagaimana cara berhenti dari melakukan maksiat. Padahal sudah ada niat, sudah berdoa, tapi tetap sulit. Seperti ada yang hilang kalau tidak melakukannya.
Sebelum mencari tahu solusinya, ada baiknya kita pahami bahwa kecanduan maksiat itu ga serta merta. Butuh waktu lama dan pelan, sampai kita ga menyadari ternyata tersesat jauh. Awal cerita seseorang bisa sampai kecanduan adalah tawaran dari setan. Tawaran apa? Tawaran maksiat, begitu manusia menolak, setan akan menawarkan jenis maksiat yang lain. Begitu terus sampai si manusia "mencicipi" suatu maksiat. Mereka yang menemukan kenikmatan, kemudian memutuskan untuk melakukannya lagi. Dia ulang-ulang sampai menjadi kebiasaan. Sampai akhirnya tidak bisa melepas kegiatan maksiat tersebut.
Sebenarnya tugas setan hanya sampai menawarkan. Nafsu lah yang membuat manusia mencicipi kemudian mengulang-ulangnya. Jadi kita bedakan antara setan dan nafsu. Di tahap kecanduan, kita tidak bisa menyalahkan setan. "Setan nih yang bikin aku ga bisa lepasin maksiat", oh big noo!!!. Itu tanggung jawab kita sendiri kisanak.
Andai saja nafsu bisa menahan diri, maka tawaran maksiat dari setan bisa kita tolak. Misalpun kita tergelincir, kita akan segera bertaubat dan bertekad tidak akan mengulanginya.
Jadi cara berhentinya adalah dengan melatih diri menahan nafsu. Bagaimana? Allah telah memberikan petunjuknya, yaitu :
Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.QS. Al Baqarah [2:183]
Ketika orang berpuasa, nafsu agak sedikit tertahan. Kita lebih merasakan keberadaan Allah, kita merasa lebih diawasi.





0 comments:
Posting Komentar