Wanita paruh baya itu memberi garam dua kali porsi biasanya. Dia urung menaburkan bumbu penyedap rasa. Batinnya, "apa aja yang kumakan rasanya tawar, percuma aku kasi bumbu penyedap. Ga akan sedap deh".
Sudah tiga hari ini dia harus kehilangan indera perasa dan indera penciumannya. Ngebayangin harus pergi ke rumkit atau puskesmas, dia ogah.
"Nanti gw dikarantina", ujarnya.
Gejala semacam itu pernah dirasakannya beberapa tahun lalu. Puskesmas setempat mendiagnosanya flu biasa. Tentu saja dia merasa kesal, karena tidak pernah mengalami flu dengan gejala sehebat itu. Pusing kepala sampai berasa naik komidi putar, panas hingga 40 derajat, bahkan tidak sanggup mengangkat kepala, menggigil sampai badan pegal linu. Temannya bilang itu bukan flu, tapi gejala tipus.
Yang pasti, kali ini semua nampak hambar. Wanita itu merasa separuh terbang dan separuh menapakkan kakinya di tanah. Ngambang.. Ngayang.. Ah entahlah, kalimat apalah itu.
Hanya sebuah elegi pagi hari.
0 comments:
Posting Komentar